Thursday, October 25, 2007

---In The Rain---

Hujan sore ini sangat dingin.
Sedingin hatiku, Selvia, 20 tahun, melangkah sendiri tanpa tujuan di bawah derasnya hujan yang mengguyur, bagai menghajar bumi.
Pedih rasa hatiku saat ini. Orang selalu bilang, tak boleh, kita sebagai umat Tuhan menyesal. Tidak.. saat ini aku tidak menyesal, tetapi lebih tepatnya mengambil sesuatu dari apa yang telah hilang dariku. Tetapi di sudut hatiku, kuakui ada sedikit penyesalan.

Aku kehilangan cintaku, orang yang telah demikian memperhatikan dan menyayangi aku. Sudah dua tahun lebih berlalu. Aku hampir bisa melupakan kenangan-kenangan itu. Tetapi hatiku benar-benar tidak bisa sungguh-sungguh melupakannya,

Oh, dinginnya air hujan ini, menusuk kulitku. Basah menggigil tubuhku tapi aku hampir tak peduli. Langkah kakiku pun terhenti di sini, di depan kolam air mancur yang berpagar tinggi. Aku memandang ke dalam air kolam yang bergejolak itu. Tiba-tiba aku menangis. Tangis yang telah lama kupendam sendiri.

Terisak tangisku bercampur air hujan. Ya Tuhan, maafkan hamba-Mu yang kurang bersyukur ini. Tak seharusnya hamba-Mu ini melupakan akal sehat dan hanya mengumbar emosi. Seandainya waktu bisa kembali. Ah.. tidak mungkin..
Ya Tuhan, bimbing dan beri hamba-Mu ini jalan yang lurus.

Hatiku masih sesak.. aku pun berteriak ke arah kolam itu. "Aaarghh................!!!"
Teriakanku tak bisa mengalahkan suara derasnya hujan. Tapi aku sedikit lebih lega sekarang.

Dingin, lebih dingin lagi sekarang, dan aku melangkah mengitari kolam. Mungkin orang yang melihatku akan menganggapku tidak waras, tapi aku benar-benar tidak peduli. Saat ini pikiranku kacau sekali.

Kurang lebih, dua tahun yang lalu, aku tidak menyadari bahwa dialah Vega, orang yang benar-benar begitu berarti bagiku, aku belum menyadarinya, karena Arman yang baru saja datang dalam kehidupanku memaksaku untuk menerima cintanya. Saat itu hatiku keruh, kacau, dan bingung. Sementara Arman terus memaksa, aku pun tak tahan mendua. Aku ingin memilih salah satu saja. Dan akhirnya Armanlah pilihanku. Sepertinya saat itu aku benar-benar dibutakan oleh nafsu. Aku tak menyadari betapa Vega telah begitu baik padaku dan menyayangiku setulus hati. Dan memang benar, Arman cuma membuatku sebagai lampiasan nafsu. Pada akhirnya aku benar-benar membencinya sampai sekarang. Hubungan kami waktu itu cuma bertahan satu bulan. Arman bukan laki-laki yang baik buatku. Sering dia memnitaku untuk kembali padanya, tapi aku tak mau, tidak untuk kedua kali, cukup sudah.

Dan Vega,, sungguh aku telah benar-benar berdosa. Aku telah menyakiti hatinya yang bersih itu. Aku telah mengkhianatinya. Aku tak bisa mempertahankan komitmen dan janjiku bahwa aku akan membuatnya bahagia..
It was something stupid happened in my life.

Setetes air mataku jatuh lagi..Tuhan.. mengapa hati ini tidak bisa lepas darinya..? Aku yakin ia pasti sangat membenciku, Selvia, perempuan yang pernah menyakiti hatinya, menghancurkan harapan-harapannya,,
Tangisku lebih deras lagi sekarang..
Aku berpegangan pada pagar besi yang mengelilingi kolam itu.
"Maafkan aku...Vega.. Maafkan aku..."
Hujan pun mereda, tinggal gerimis saja, dan aku mendengar suara langkah kaki yang mendekati aku dengan cepat dari belakang.

"Hei.. Gila kamu ya,,udah tau ujan kok malah.."
Begitu aku menolehkan kepalaku kepadanya, kata-katanya langsung terhenti. Jantungku pun terasa berhenti berdetak sekarang. Vega! Ya Tuhan, apakah Engkau telah mengaturnya sedemikian rupa..?? Ya Tuhan,, apakah Engkau yang telah mengatur pertemuan ini..??
Tangisku semakin keras di antara hening, hanya rintik hujan berirama..
"Vega.. Maaf.. Maafin aku.." Keluar sudah kata-kata yang sejak dulu,, dua tahun yang lalu, ingin aku ungkapkan. "Aku benar-benar bodoh.. gak berguna.. cuma ngikutin nafsu,, Saat itu.. Sebenarnya,, aku.. masih.. masih sayang sama kamu.. Tapi .. aku bener-bener gak tau Veg, aku udah bener-bener dibutakan oleh nafsu dan keinginan sesaat.."
Tangisku pecah lagi.. Vega memandangku, dengan lembut dan sayang. Dua tahun tak bertemu, tetapi ia masih tetap sama dan semakin terlihat dewasa.
"Aku dihantui oleh rasa bersalah,, perasaan bahwa aku masih sayang sama kamu.. Bahwa dulu..kita,, gak seharusnya jadi kayak gini..Aku udah bener-bener nyakitin kamu.. Aku dosa banget Veg..."
Aku memalingkan wajahku darinya dan terisak sendiri, kupandangi kolam itu.
"Aku pantas Veg, kamu benci... aku cuma pengen kamu tahu bahwa aku bener-bener nyesel..tapi aku tahu.. ini semua udah terlambat.. Tapi dalam hatiku..aku gak bisa Veg nglupain kamu.. Maafin aku ya.."

Vega tersenyum, lalu ia meraih kepalaku, dan membawaku ke dalam pelukannya. Ia berkata, "Mungkin Tuhan sedang mencoba kita. Sebenarnya, entah kenapa, dua bulan ini aku teringat kamu terus selv.. Aku ga bisa tidur,, Dan kemaren akhirnya aku putusin buat balik ke Malang,, aku pengen nyari kamu,, Eh ga taunya malah ketemu kamu lagi ujan-ujanan gini disini.."

Tuhan, aku merasa begitu aman dan nyaman di pelukan Vega. Ia pun ngelanjutin kata-katanya.
"Aku maafin kamu Selv,, sekalipun emang bener kamu dulu udah ngehancurin hati aku, hidup aku.. Tapi, Selv.. aku masih sayang sama kamu.. Aku.. sama kayak kamu, gak bisa ngelupain kamu.."

Rasanya, hari ini bagaikan mimpi indah pertama, setelah mimpi burukku di hari-hari yang lalu. Perasaan ini tak bisa terungkapkan..Rasanya ringan sekali.. Kebahagiaan yang sejati..

Aku tersenyum memandang wajah Vega, Kuhapus air mataku,, Ya Tuhan terimakasih,, Engkau telah memberi hamba-Mu kesempatan yang sangat-sangat hamba-Mu nantikan..
"Aku udah bener-bener lega Veg, udah keluarin semuanya..yang di dalam hatiku ini.."

"Selv,, maukah kamu, bila kita mulai lagi dari awal.." Hening sejenak. "Aku sungguh-sungguh Selv, Biarpun kita bakal jarang ketemu.." Dia memandangku penuh harap.
Aku menghembuskan nafas.."Vega,, kamu bener-bener baik.." Aku menggelengkan kepalaku. "Nggak, enggak..kamu terlalu baik buat aku Veg.. Aku takut.. aku bakal nyakitin kamu lagi.."

Kami pun terdiam.

"Asalkan kita bisa saling percaya Selv.. Tak ada salahnya kita mencoba mulai lagi dari awal. Kamu harus bener-bener percaya aku, Aku juga begitu.." Vega berkata dengan sungguh-sungguh.

Aku sangat terharu,, bahagia.. Dan, Ya Tuhan, cinta hamba-Mu yang sempat hilang, akhirnya menemukan kembali jalannya.



*dedicated 4 mY firSt luV.. based on mY true storY,, buT with diffeRent endiNg..
PS : Don't ever think too much, but just do it, coz nothing's gonna turn back time.. If only I could..

No comments:

Post a Comment